Bertani adalah salah satu kegiatan rutin bagi sebahagian besar orang di kampung saya. Mungkin di beberapa daerah di Aceh atau di tempat lain juga sama. Akan tetapi, ada hal yang menarik terjadi setelah panen selesai dilakukan, terutama pada saat musim kemarau. Biasanya, setelah semua petani selesai memanen semua padinya, tanah sawah menjadi kering dan tidak ditanami apa-apa sampai masa Khenduri Blang di mulai.

Masa istirahat tersebut memungkinkan bagi para pemuda dan anak-anak untuk menggunakan lahan kosong tersebut sebagai arena untuk bermain. Salah satu permainan yang sering di mainkan adalah Permainan bola kaki. Tanah sawah tersebut difungsikan sebagai lapangan bola kaki walaupun sebenarnya mereka memiliki lapangan bola kaki khusus di sekitar kampung.

Tidak ada yang spesial dalam acara permainan bola itu, akan tetapi ueforianya sangat terasa dan suara sorakan anak-anak disekitar lapangan bola memanggil saya untuk datang. Jujur, pada saat kembali dari kantor, saya melihat keanehan di sekitar lingkungan saya. Anak-anak kecil dan beberapa pemuda yang biasanya duduk di balai kecil di samping jalan tidak tampak seperti biasanya. Tiba-tiba saya mendengar sorakan yang lumayan bergemuruh. Padahal, lokasi lapangan itu sekitar 500 meter dari rumah saya. Saya mencoba mencari tahu dan suara itu dari tengah persawahan dimana terlihat dua tiang gawang dan sekitar 14 orang sedang bermain bola. Luar biasa. Saya langsung menghampiri mereka dan mencoba mengabadikan hal tersebut.

Permainan bola kaki pada dasarnya membutuhkan seorang wasit dan dua hakim garis untuk memimpin permainannya. Akan tetapi, pada permainan bola kaki di tengah sawah tersebut, mereka hanya mengandalkan nilai toleransi dan saling mengerti terhadap segala hal baik itu pelanggaran ataupun tindakan yang anarkis. Tidak ada yang memimpin pertandingan, akan tetapi mereka menikmatinya karena bagi mereka kalah atau menang tidak penting karena tujuan mereka adalah menikmati kebersamaan setelah sekian lama disibukkan dengan bertani.

Selain itu, hal yang menarik pada permainan bola kaki di tengah sawah adalah tidak dibenarkan untuk menggunakan pelindung kaki seperti sepatu. Akan tetapi, tidak ada satu orang pun dari para pemain bola tersebut yang mengalami luka yang berarti dan mereka tetap mengikuti peraturan yang sudah ada itu.

Sekarang, permainan bola kaki itu sudah selesai dan lapangan bola sudah tidak ada lagi karena sudah diadakan acara Khenduri Blang. Permainan bola kaki di tengah sawah itu akan tetap diadakan 4 bulan kedepan setelah padi selesai dipanen. Lebih tepatnya, acara permainan bola kaki itu seperti sebuah perayaan untuk melepas kelelahan dan berguna untuk membangun silaturrahmi sambil menghibur diri.