Selain di jalan raya ataupun di area perbukitan, adu balap sepeda pun dapat juga diadakan di indoor atau ruangan tertutup. Pada ruangan tertutup, balapan sepeda dilakukan di sirkuit yang disebut velodrome. Bentuk sirkuit adu balap sepeda mirip lintasan balap lari. Nah, Indonesia pun memiliki sirkuit velodrome berskala internasional yang berada di Rawamangun, Jakarta. Nama Sirkuit tersebut yaitu Jakarta International Velodrome (JIV).

Gambar 1. Jakarta International Velodrome

JIV termasuk sirkuit velodrome berskala Internasional. Sebabnya, JIV mendapatkan rekomendasi UCI (Union Cyclist Internationale), badan organisasi olahraga sepeda dunia, sebagai sirkuit balap sepeda yang memenuhi syarat. Sirkuit ini mendapatkan pengakuan pada akhir Mei 2018. Pada akhir Mei 2018, UCI mengirimkan surat elektronik yang berisi verifikasi bahwa JIV telah lulus uji kategori 1 kepada Pengurus Besar Ikatan Sepeda Sport Indonesia (PB ISSI). Dalam waktu dekat, JIV akan menjadi sirkuit untuk ajang balap sepeda Asian Games 2018.

Kategori 1 yaitu kategori yang menjelaskan bahwa sirkuit sepeda layak menjadi venue untuk ajang UCI World Championship dan Olimpiade. Karena JIV lulus uji kategori satu, JIV layak menjadi venue ajang kejuaraan dunia dan olimpiade. Lulus ujinya JIV sebagai sirkuit balap sepeda kategori 1 mendapatkan respon gembira PB ISSI. “Alhamdulillah Indonesia hari sudah memiliki velodrome yang berstandar UCI sehingga bisa menggelar banyak kegiatan internasional kelas dunia baik pelatihan maupun pertandingan”, tutur Raja Sapta Oktohari, dilansir dari situs detik.com. “Ini merupakan babak baru dalam balap sepeda Indonesia dan saya optimis prestasi cabang olahraga sepeda kita akan semakin baik”, tambahnya. Setelah ajang Asian Games 2018 berakhir, PB ISSI akan mengajukan sebagai tuan rumah UCI World Championship.

Terkait bahan baku sirkuit, menggunakan kayu Siberia yang diimpor langsung dari Jerman. Elastisitas atau tingkat kelenturan kayu Siberia termasuk ringan sehingga cocok untuk dijadikan lintasan velodrome. “Tingkat elastisitas saat dipasang pada lintasan miring juga sangat padat dan sangat ringan”, tutur Edry Pohan, seorang staf Engineering yang terlibat dalam perancangan sirkuit tersebut. Sedangkan untuk bahan atap, menggunakan bahan khusus yang hemat energi. Karenanya, tak membutuhkan banyak cahaya lampu saat siang hari sehingga hemat energi.

Agar kayu tetap awet dan tak mudah rusak, memang membutuhkan perawatan khusus. Salah satunya yaitu menjaga kelembapan udara. Untuk menjaga kelembapan udara, terdapat mesin khusus yang dipasang di bawah sirkuit.

Terkait desain sirkuit tersebut, sirkuit velodrome dirancang oleh Ralph Schurmann, seorang arsitek velodrome terkenal. Selain merancang sirkuit JIV ia pun merancang velodrome untuk Olimpiade Beijing 2008 dan Asian Game Guangzhou 210. Panjang trek JIV yaitu 250,0007 meter. Sedangkan lebarnya yaitu 7,1 meter. JIV menyediakan 3000 kapasitas tempat duduk.JIV pun dilengkapi lampu berkekuatan 1400 Lux.

Oleh: Rahadian

(mas_rahadian@yahoo.co.id)

Referensi:

  • https://en.wikipedia.org/wiki/Velodrome
  • https://sport.detik.com/sport-lain/4047142/sah-velodrome-rawamangun-bersertifikasi-internasional
  • http://www.uci.ch/track/news/article/what-you-should-know-about-velodromes/
  • https://www.icf.id/
  • https://megapolitan.kompas.com/read/2018/06/22/09205171/lintasan-sepeda-velodrome-di-rawamangun-pakai-kayu-siberia-sepanjang-250

Sumber Gambar:

  • https://www.ausleisure.com.au/images/sized/images/ausleisure/files/Cox_Jakarta_Velodrome_2-481x320.jpg
  • http://www.coxarchitecture.com.au/wp-content/uploads/2016/09/jakarta-velodrome-1c.jpg

Lihat juga: