Saat berusia 24 tahun, Didier Deschamps dipercaya menjadi kapten tim Marseille. Setelahnya, Deschamps pun dipercaya menjadi kapten tim Prancis pada ajang Euro 1996, Piala Dunia 1998, dan Euro 2000. Setelah pensiun menjadi pesepakbola, kini ia menjalani profesi kepelatihan. Pesepakbola yang dijuluki pengangkut air ini pernah menukangi Monaco, Marseille, dan Juventus. Saat ini, Deschamps melatih tim nasional Prancis. Pada ajang Piala Dunia 2018, Deschamp sebagai pelatih Prancis berhasil mempersembahkan Piala Dunia untuk tim nasional berjuluk ayam jantan tersebut.

Gambar 1. Didier Deschamps

Dalam tim olahraga, termasuk juga tim sepakbola, kehadiran seorang pemimpin memang begitu vital. Seorang pemimpin memotivasi dan mengarahkan rekan-rekannya. Deschamps, baik saat menjadi pemain maupun pelatih, sesungguhnya seorang pemimpin. “Dia menuturkan kata-kata yang memotivasi”, tutur Benjamin Pavard, pemain belakang Prancis. Dalam suatu wawancara, dilansir situs the guardian.com, Deschamps mengutarakan beberapa hal terkait pandangannya dan pengalamannya tentang kepemimpinan.

Pertama, Kepemimpinan adalah Bakat Alami. Bila seseorang tak mampu menjadi pemimpin, sebaiknya ia tak menjadI ataupun diangkat menjadi seorang pemimpin. Sebabnya, bagaimanapun ia tak akan mampu memimpin dengan baik. Kepemimpinan merupakan bakat alami. Tak semua orang mampu menjadi seorang pemimpin. “Kepemimpinan harus asli dan alami”, tuturnya.

Kedua, Seorang Pemimpin Dituntut Mampu Beradaptasi. Meskipun seseorang memiliki kemampuan memimpin, ia pun mesti beradaptasi dengan lingkungan ataupun dengan orang-orang yang dipimpinnya. Tanpa kemampuan beradaptasi yang baik, seorang pemimpin akan keliru dalam memimpin. Dan juga, tak tertutup kemungkinan akan mengambil keputusan yang keliru “Kunci utama yang harus dipahami adalah bagaimana beradaptasi”, tuturnya. Deschamp pun menuturkan bahwa seorang pemimpin mesti tanggap dengan perubahan. Seorang pemimpin mesti menyesuaikan gaya kepemimpinan dengan perubahan. “Jadilah hari ini”, tuturnya.

Ketiga, Seorang Pemimpin Dituntut Mampu Memotivasi. “Ini bukan tentang kata yang anda tuturkan, tetapi bagaimana menggunakan kata-kata”, tuturnya. Salah satu kehebatan Deschamps yang tak dapat dipungkiri dalam memimpin yaitu ia memahami bagaimana berkomunikasi dengan para pemain. Deschamps memberikan motivasi dalam setiap kata yang diucapkannya kepada pemainnya. Deschamps pun menuturkan bahwa tutur kata menjadi bagian dari profesionalitas

Keempat, Kepemimpinan Saat ini Begitu Kompleks. Deschamps menuturkan bahwa kepemimpinan saat ini begitu kompleks dan rumit. Dengan semakin berkembangnya teknologi komunikasi, termasuk teknologi sosial media dan internet, kepemimpinan saat ini menjadi hal kompleks. Sebabnya, teknologi sosial media dan internet mampu mempengaruhi pemikiran banyak orang. Termasuk bagi orang-orang yang dipimpin. Karena teknologi ini mampu mempengaruhi pemikiran, tak tertutup kemungkinan seorang pemimpin sama sekali tak akan dipatuhi oleh anak buahnya. Seorang pemimpin dituntut menemukan cara jitu untuk mengatasinya.

Demikian, beberapa hal terkait pandangan dan pengalaman Deschamps terkait kepemimpinan. Pandangan dan pengalamannya terkait kepemimpinan memperluas wawasan kita untuk menjadi seorang pemimpin yang tangguh.

Oleh: Rahadian

(mas_rahadian@yahoo.co.id)

Referensi:

  • https://www.theguardian.com/football/2017/sep/07/didier-deschamps-france-18-year-old-want-straightaway
  • https://thompsontalks.com/?p=158
  • https://www.independent.co.uk/sport/football/world-cup/world-cup-2018-final-france-vs-belgium-result-didier-deschamps-mbappe-pogba-zidane-a8442196.html

Gambar:

  • https://gilabola.com/wp-content/uploads/2018/03/Didier-Deschamps-1-696x464.jpg

Lihat juga: