Untuk berolahraga, tak mesti menggerakan badan ataupun banyak anggota tubuh. Bermain game online pun sebenarnya termasuk olahraga. Sebabnya, bermain game online membutuhkan kondisi tubuh dan stamina yang bugar, melatih tubuh dan pikiran agar tetap prima, membutuhkan latihan rutin, melatih konsentrasi, dan membutuhkan strategi ampuh dan jitu. “Tak jauh beda dengan olahraga lainnya, eSport memiliki persiapan serupa”, tutur Epitaco De Melo, salah satu pemain terbaik Counter Strike Global Offensive, salah satu game online, dilansir dari situs liputan6.com. “Kita berlatih setiap hari dengan membahas strategi dan mempersiapkan kondisi tubuh”, tambahnya. Untuk bermain game online, membutuhkan laptop berspesifikasi khusus dan koneksi internet. Atau, kita dapat berkunjung ke beberapa tempat yang menyediakan jasa game tersebut.

Nah, olahraga game online tersebut disebut eSport. Olahraga eSport dinaungi oleh organisasi IeSPA (Indonesian eSport Association). IeSPA termasuk organisasi yang dinaungi FORMI (Forum Olahraga Masyarakat Indonesia). Nah, seiring semakin populernya game online,khususnya bagi masyarakat Asia, kompetisi eSport direncanakan akan diadakan pada ajang Asian Games 2022. Sedangkan dalam Asian Games 2018, kompetisi game online dipertandingkan secara eksibisi atau tak merebutkan medali resmi. Ekshibisi ini sama sekali tak terkait dengan penyelenggaran Asian Games. Sedangkan Asian Games 2022 akan berlangsung di Guangzhou, China.

Gambar 1. Bermain Game Online

Ahmad Fahad Al-Sabah, Presiden Komite Olimpiade Asia, menuturkan latar belakang terpilihnya game eSport sebagai salah satu olahraga yang dipertandingkan dalam ajang Asian Game 2022. “Perkembangan yang luas olahraga jenis baru ini akan melibatkan banyak generasi muda”, tutur Ahmad Fahad Al-Sabah, dilansir dari situs theguardian.com. “Komite Olimpiade Asia berkomitmen untuk memperkenalkan olahraga Asia kepada generasi muda, membangun, dan meningkatkan olahraga Asia”, tambahnya.

Terkait jenis game yang dipertandingkan dalam Asian Games, terdapat beberapa kategori game yang dipertandingkan. Kategori tersebut yaitu MOBA (Multiplayer Online Battle Arena) dan RTA (Real Time Attack). Game FIFA 2017 pun turut juga dipertandingkan. Beberapa game yang termasuk dalam kategori MOBA dan RTA antara lain Mobile Legends, League of Legends, Age of Valor, Counter Strike Global Offensive, Player Unknown Battleground, dan Dota 2. Game tersebut dipertandingkan dalam pertandingan eksibisi. Selain dalam ajang Asian GAMES, eSport direncanakan akan dipertandingkan dalam Olimpiade Paris 2024. Namun, game yang dipertandingkan mesti tak mengandung kekerasan.

Memang, bagi kebanyakan masyarakat, khususnya masyarakat Indonesia, begitu asing dengan olahraga eSport. Terlebih, bagi ‘generasi tua’. Namun, seiring waktu, olahraga ini akan semakin dikenal masyarakat luas. “Semua hanya masalah waktu saja”, tutur Epitaco de Melo. “Banyak pihak yang menyadari betapa besar potensi eSport ini berkembang dengan pesat”, tambahnya. Tak tertutup kemungkinan juga, akan muncul atlet-atlet tangguh olahraga game eSport dari berbagai belahan dunia. Termasuk juga, kemunculan atlet-atlet tangguh olahraga eSport yang sangat diperhitungkan dari Indonesia.

Oleh: Rahadian
(mas_rahadian@yahoo.co.id)

Referensi:

  • http://marketeers.com/asian-games-2018-jadi-ekshibisi-tahun-2022-esport-resmi-dipertandingkan/
  • https://www.theguardian.com/sport/2017/apr/18/esports-to-be-medal-sport-at-2022-asian-games
  • https://www.liputan6.com/tekno/read/2944992/esports-masuk-asian-games-2022-ini-tanggapan-gamer-dunia
  • https://www.viva.co.id/digital/digilife/1016385-esport-bakal-berlaga-di-olimpiade-syaratnya-tanpa-kekerasan

Gambar:

  • https://static.gbtimes.com/uploads/old/2017/04/18/esports-professional-video-gaming-china.jpg

Lihat juga: