Seperti yang sudah kita ketahui bersama, Lalu Mohammad Zohri berhasil menjadi juara dunia lari 100 meter di bawah usia 20 tahun. Keberhasilannya menjadi juara dunia tentunya mengharumkan nama bangsa. Pada kompetisi tersebut, Ia berhasil mengalahkan Anthony Schwartz dan Eric Harrison. Anthony menempati posisi kedua, sedangkan Eric menempati posisi ketiga. Keduanya merupakan pelari asal Amerika Serikat.

Gambar 1. Lalu Mohammad Zohri (Tengah) Bersama Anthony Schwartz dan Eric Harrison.

Keberhasilan fenomenal Lalu Mohammad Zohri menjadi juara dunia tak terlepas dari doa sang ayah. Semasa hidupnya, Lalu Ahmad Yani, ayah Zohri, sering berdoa kepada Tuhan agar anaknya menjadi atlet dunia. Mohammad Amir, tetangga dekat Lalu Ahmad yani, membenarkan hal tersebut. Dilansir dari situs thejakartpost.com, ia menjelaskan bahwa tetangga dekatnya itu memang sering berdoa agar Zohri menjadi atlet dunia. Beberapa tahun kemudian, Tuhan mengabulkan doanya. Pada tanggal 11 Juli 2018, bertempat di Tampere, Finlandia, Zohri berhasil menjadi juara dunia. Medali emas pun terkalungkan pada lehernya. Ayah Zohri, Lalu Ahmad Yani, meninggal pada tahun 2017. Bila sang ayah belum meninggal, tentunya akan sangat bangga melihat sang anak berhasil menjadi juara dunia.

Selain doa sang ayah, Zohri pun memiliki tekad yang kuat. Baiq Fazillah, saudara perempuan kakak kandung Zohri, menuturkan bahwa Zohri sering Zohri sering berlatih tanpa sepatu. “Ia sering berlatih dengan telanjang kaki karena tak punya sepatu”, tuturnya, dilansir dari situs thejakartapost.com. “Zohri tak pernah meminta apapun”,tambahnya. Fazillah pun menuturkan bahwa Zohri tak terbiasa berlatih di fasilitas mewah.

Kemenangan Zohri, tak dapat dipungkiri, memang sangat fenomenal. Sebabnya, sama sekali di luar prediksi. Kemenangannya pun terdengar hingga ke seantero negeri. “Saya tidak menyangka Lalu akan menang”, tutur Tigor Tanjung, Sekretaris Umum Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI), dilansir dari situs tirto.id. Kemenangan Zohri pun disambut hangat Kemenpora. “Pemerintah berterima kasih kepada khususnya kepada Zoh, para pelatih, PB PASI, dan orang-orang yang mendampinginya”, tutur Imam Nahrawi, dilansir dari situs liputan6.com. “Semoga terus mendampingi, karena karier Zohri masih panjang”, tambahnya. Karena bergelimang pujian, Imam Nahrawi meminta Zohri agar tak terlena dengan pujian.

Kini, setelah menjadi juara dunia, Zohri menatap ajang Asian Games. Imam Nahrawi menuturkan bahwa ajang Asian Games akan sangat berbeda dengan kejuaraan dunia junior lari U-20 yang diikuti Zohri. Pada ajang Asian Games, pelari-pelari yang diturunkan yaitu pelari-pelari senior yang memiliki banyak jam terbang. Meskipun demikian, harapan Zohri agar kembali menjadi juara dan juga kembali meraih medali emas tak hilang begitu saja. Terlebih, Zohri berhasil menorehkan prestasi di luar dugaan. Imam Nahrawi pun meminta masyarakat untuk mendukung Zohri. “Ayo kita dukung Zohri jadi yang tercepat di Asian Games menghadapi musuhnya yang lebih cepat”, tuturnya.

Oleh: Rahadian

(mas_rahadian@yahoo.co.id)

Referensi:

  • http://www.thejakartapost.com/news/2018/07/14/world-champ-zohri-raw-diamond-from-lombok.html
  • https://tirto.id/lalu-zohri-diharapkan-tetap-fokus-berlatih-meski-kebanjiran-bonus-cPk2
  • https://www.liputan6.com/bola/read/3592400/menpora-sambut-kedatangan-lalu-muhammad-zohri
  • https://sport.tempo.co/read/1107448/menpora-berharap-lalu-muhammad-zohri-tak-mabuk-pujian

Gambar:

  • https://www.sportsmax.tv/media/k2/items/cache/lalu-muhammad-zohri_XL.jpg

Lihat juga: